admin

Desain Kemasan Produk: Pengertian, Fungsi dan Prinsipnya untuk Bisnis

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Dalam sebuah desain kemasan produk, desain mempunyai peran cukup vital dalam menentukan visual produk. Hal pertama yang akan konsumen lihat dan cermati saat membeli produk adalah kemasannya. Tampilan kemasan yang biasa-biasa saja kurang konsumen minati. Lain dengan visual kemasan yang menarik apalagi unik.

Produsen mesti paham kalau ada jenis konsumen yang jauh lebih tertarik pada kemasan daripada isi produk. Dari fakta ini, kejelian produsen dalam mengolah layout, warna, dan gambar kemasan menjadi faktor sangat penting. Jadi, jangan asal memadukan warna dan ilustrasi kemasan tanpa memerhatikan sisi estetika.

Meski begitu, bukan berarti pengemasan produk hanyalah sebagai hiasan. Pastikan desainnya sanggup mempengaruhi segala aspek, mulai dari keputusan membeli konsumen hingga sesuai dengan kebutuhan toko.

Pada dasarnya, desain sangat berkaitan erat dengan strategi pemasaran, branding, dan promosi. Ketiganya saling menopang demi meningkatkan penjualan suatu produk. Maka, pembuatan desain pada packaging produk haruslah produsen siapkan sebaik dan secermat mungkin.

Pengertian Desain Kemasan

Desain kemasan merupakan usaha kreatif dalam memproses suatu benda yang nantinya berfungsi sebagai pembungkus atau wadah dari suatu produk. Proses pembuatan desain mengacu pada rancangan untuk produk itu sendiri. Misalnya, bahan dasar kemasan, warna, jenis font, sampai elemen grafisnya.

Zaman sekarang membuat desain pengemasan yang unik tidak cukup. Sebuah desain yang baik hendaknya juga punya nilai cerita yang dapat tersampaikan ke konsumen. Secara tidak langsung, kemasan pada akhirnya harus mampu memberi pengalaman ke konsumen melalui sentuhan, penglihatan, ataupun bau.

Dengan kompleksitas sebuah desain packaging produk tersebut, sangat wajar jika pada akhirnya banyak produsen mencurahkan banyak waktu dan tenaga untuk rancangan desain. Bukan cuma persoalan memenangkan hati para konsumen, tetapi juga menyampaikan pesan penting hingga ke hati mereka.

Fungsi Desain Kemasan

Desain packaging harus mewakili kebutuhan produsen ke konsumen. Kebutuhan maksudnya adalah seberapa menarik buat konsumen, siapa yang akan membeli produk tersebut, dan pesan atau info tersirat apa yang bisa konsumen dapatkan.

Secara umum, fungsi dari desain packaging produk adalah sebagai berikut:

  • Media komunikasi tentang produk ke konsumen. Rincian tentang produk biasanya tampil pada informasi produk sehingga konsumen lebih mudah membaca sekaligus memahaminya. Citra produk juga dapat terlukis lewat visual yang ada pada kemasan.
  • Penentu identitas produk. Dalam hal ini, desain secara tidak langsung mempengaruhi branding produk. Dalam sekali lihat, konsumen dapat mengetahui identitas produk tanpa harus membaca semua info pada keamsan.
  • Mewakili estetika produk. Kadang ada produk yang sebenarnya secara kualitas biasa-biasa saja, tetapi mudah menjadi hits karena pengemasan yang menarik. Desain menjadi kunci penting dalam faktor estetika untuk menjaring lebih banyak konsumen.
  • Brand image jangka panjang. Untuk memenangi persaingan bisnis yang ketat, desain pada pengemasan produk haruslah kuat. Tujuannya adalah menjaga brand image untuk waktu lebih lama. Tentu saja produsen perlu melakukan review desain berkala, terutama jika ingin rebranding.

Prinsip dalam Desain Kemasan

Nah, berikut ini beberapa prinsip dalam desain pengemasan produk yang mesti produsen perhatikan. Aturan-aturan ini wajib produsen lakukan jika ingin bersaing sehat dengan kompetitor sejenis:

1. Kesederhanaan, Bukan Kompleks

Bentuk desain dan warna yang jelas jauh lebih menguntungkan produsen daripada desain yang terlalu kompleks. Prioritaskan kesederhaan dalam desain, misalnya dari segi warna, elemen, bahkan bentuk huruf. Pasalnya, produsen cuma punya waktu empat hingga lima detik untuk menarik hati konsumen.

Percuma memiliki produk dengan pengemasan unik dan terlihat mewah, tetapi informasi yang tercantum pada kemasan sangat sedikit. Hati-hati, beberapa produsen sering tersandung pada mementingkan kemasan meriah dan kompleks, namun lupa akan fungsi kemasan sebagai media komunikasi.

2. Kejujuran

Prinsip berikutnya ini juga kerap produsen lupakan, terutama untuk produk-produk makanan. Junjung tinggi kejujuran untuk konsumen. Maksudnya, gunakan visual gambar produk yang sebenarnya, bukan yang memanfaatkan editing berlebihan sehingga produk tampak lebih bagus.

Ingat, konsumen dapat sangat kecewa ketika visual produk pada kemasan ternyata tidak sesuai atau bahkan jauh dari realita yang mereka terima. Melakukan ketidakjujuran pada desain pengemasan dapat berujung pada menurunnya citra produk dan hilangnya kepercayaan konsumen.

3. Autentik

Akibat makin ketatnya persaingan dalam produk, tidak sedikit produsen memilih membuat desain kemasan yang mirip dengan kompetitor. Tujuannya bisa jadi untuk mengecoh konsumen saat hendak membeli. Strategi ini memang cukup efektif, apalagi jika kemiripan nyaris sulit dibedakan dalam beberapa detik pertama.

Sayangnya, hal ini jelas tidak sejalan dengan prinsip desain. Sebuah desain harus autentik alias tidak menjiplak. Gunakan prinsip ATM (amati, tiru, modifikasi) dalam merancang sebuah desaih pengemasan. Berikan pembeda dan keunikan pada kemasan, bukan meniru kemasan produk lain.

4. Unik dan Menarik

Sebelum membuat desain final, produsen mesti membayangkan penampakan produknya saat dijejerkan dengan produk sejenis. Apakah produk tersebut terlihat lebih mencolok? Apakah produk tersebut berpotensi membuat calon pembeli berhenti sejenak, lalu mengambilnya?

Oleh sebab itu, sangat penting untuk membuat kemasan yang unik dan menarik. Nilai dari keunikan ini dapat produsen ambil dari berbagai aspek, misalnya warna atau ilustrasi produk pada kemasan. Sedot perhatian konsumen sejak awal melihat produk tanpa perlu berpikir panjang untuk membelinya.

5. Food Safety

Dalam rancangan desain pengemasan, bahan packaging juga tidak boleh produsen abaikan. Jauh sebelum membuat desain semenarik mungkin, produsen harus memilih bahan pengemas yang menjamin keamanan konsumen. Artinya, bahan tersebut mesti sudah masuk kategori food grade.

Maka, memberikan jaminan keamanan pangan pada konsumen juga wajib masuk checklist para produsen saat mendesain kemasan. Bahan berkualitas juga sebenarnya mempermudah proses cetak kemasan. Desain yang ada pun dapat tercetak bagus.